ISU PANAS Artikel Kapan penasyid Makan Pasir (All About Nasheed)

ISU PANAS Artikel Kapan penasyid Makan Pasir (All About Nasheed)
ISU PANAS Artikel Kapan penasyid Makan Pasir
ISU PANAS Artikel Kapan penasyid Makan Pasir (All About Nasheed) - Seringkali saya mendengar ungkapan "Alah apa berkira sangat download2 ni, kira fisabillilah la. Kan nasyid itu dakwah ". Kata-kata yang sangat tak etis ini menjadi alasan biasa bagi yang gemar mendownload album nasyid di internet. Ya, memang benar nasyid itu wadah dakwah. Ia membutuhkan keikhlasan dan iltizam yang tinggi agar dapat sampai ke tingkat sasarannya. Akan tetapi, alasan diatas untuk menghalalkan cetak rompak dan download sangat tidak wajar. Kecanggihan teknologi membuat lagu-lagu tersedia ni mana saja. Youtube, download di blog, copy dari CD kawan .... Banyak sangat cara untuk menghalalkan duit penasyid yang 'sampai botak kepala' nak memikirkannya. Satu pengetahuan yang wajib semua orang tahu, biaya untuk menerbitkan sebuah album bukannya murah. Sebuah lagu saja bisa berharga dari RM 2000-RM5000. Sedangkan untuk membikin full album, ongkosnya mungkin mencapai RM30 ,000-RM50, 000 termasuk biaya cetak dan promosi. Ya, itu harga yang harus dibayar oleh artis nasyid kita ... Err, macam harga sebuah mobil kan?

Bagaimana untuk menampung kembali biaya pembuatan album? Ya, dengan penjualan album. Tapi, macamana nak balik modal, andai album yang diproduksi letih, bukan main senang nak tersedia di internet, di pasar malam ... Nak harapkan pertunjukan, itu kalau ada. Kalau yang jenis nak bayar macam taknak bayar?Nak salahkan lanun cetak rompak? Kurasa isu ini relevan. Jika yang membeli, makanya tidaklah permintaan. Hatta sekarang pun rasanya isu download lebih besar dari penjualan cetak rompak. Bisa download tak perlu bayar pun. Kalau nak lagi senang, dengar saja di Youtube. Album dah beli? Zaman sekarang bukan zaman 15 sampai 20 tahun lalu, dimana artis-artis Malaysia ni senang-senang penjualannya bisa berdesup sehingga 200,000 unit. Angkara kegiatan ilegal ini, ada artis nasyid yang keluarkan modal sampai puluhan ribu, tapi penjualannya hanya dapat 3.000 unit saja. Itupun, mencungap juga nak jual.

Dakwah pun dakwah ini. Tapi jangan karena alasan itu, sanggup kita bersikap sembarangan dengan memberikan alasan yang diibaratkan 'menabur pasir dalam periuk nasi' para penasyid. Sebab itulah tidak banyak penasyid yang sanggup memusatkan perhatian penuh mereka dalam dunia nasyid. Jika ada pun, pasti mereka juga melakukan aktivitas lain yang berlingkar dengan perusahaan mereka seperti penerbitan buku, motivasi, jadi duta sana sini dan sebagainya. Selebihnya, harus keluar makan gaji untuk sara anak bini. Jika Anda tidak mau artis favorit Anda 'makan pasir', maka sokonglah mereka. Karier mereka terletak pada pendukung mereka.
ISU PANAS Artikel Kapan penasyid Makan Pasir (All About Nasheed)

0 Response to "ISU PANAS Artikel Kapan penasyid Makan Pasir (All About Nasheed)"

Post a Comment