Muallaf Bernasyid (Safiya Nasyid) - HIDAYAH Allah datang dalam berbagai bentuk dan tanpa diharapkan. Ia adalah petunjuk yang dikaruniakan Allah kepada manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Bila hidayah tiba, ia tidak bisa lagi dipungkiri atau ditolak oleh seseorang individu.
Begitulah situasi dilalui tiga wanita yaitu Leia AzZahra, Nurain T. Abdullah dan Valerie Cassera yang bernaung di bawah Group Safiya yang tampil dengan single berjudul Cinta Muallaf.
Dilahirkan dalam keluarga bukan Muslim, mereka terbuka hati memeluk Islam sebagai addin berikutnya memilih nyanyian sebagai medium dakwah untuk melahirkan kesyukuran dan memuji kebesaran Ilahi.
Bercerita tentang latar belakang mereka, Leia, yang berasal dari Penampang, Sabah aslinya beragama Kristen dan nama sebenarnya Farradina Justin.
Anak sulung dua beradik keturunan Kadazan ini memilih menggunakan nama Leia AzZahra Justin Abdullah setelah memeluk Islam pada Oktober 2007.
Nurain, berasal dari Keningau, Sabah keturunan kadazandusun asalnya juga beragama Kristen dengan nama Naddy Tinungul.
Anak kedua dari 10 beradik ini memilih menggunakan nama Nurain Tinungul Abdullah ketika memeluk Islam pada tahun 2000.
Dia yang turut aktif dalam Perkim, gembira ketika berhasil membawa semua anggota keluarganya memeluk Islam.
Sedangkan anggota paling muda, Valerie, pula berasal dari Kuching, Sarawak.
Dia yang keturunan Bidayuh Kristen dengan nama serupa, baru memeluk Islam pada November 2010.
Anak sulung dua saudara ini mempertahankan nama aslinya karena mau menjaga sensitivitas orangtua yang memberikan nama ini.
Apalagi maksud namanya positif, menggambarkan dia seorang yang kuat.
Leia mengatakan, mereka masing-masing aktif dalam seni sebelum bersama Safiya.
Dia mulai terlibat dalam seni dakwah sejak 2008 dan pernah bergerak bersama Rabbani dan Hijjaz.
Leia pernah menyanyi solo dan memproduksi single berjudul Mencari Yang Hilang melalui album Kompilasi Pop Nasyid terbitan Nova Music.
"Setelah itu barulah saya bergabung Studio Muallaf yang ada sitkom musikal di TV AlHijrah.
"Ketika Studio Muallaf memperlambat aktivitas, saya ingin tubuhkan kelompok wanita.
"Apalagi saya dapat nasihat teman dalam bidang dakwah yang kata tak elok saya bercampur dengan pria.
"Seorang rekan kenalkan saya dengan Loonaq Records.
"Rekomendasi awalnya nak rekam album solo tapi akhirnya diubah ke kelompok.
"Saya duduk berdiskusi dengan komposer xifu Naser (Abdul Naser Abdurrahman) dan dia kenalkan saya dengan Nurain dan berikutnya Valerie," katanya.
Nurain juga pernah terlibat dalam program Studio Muallaf, mulai menyanyi di klub-klub sejak usia 18 tahun.
Setelah menerima hidayah Allah, dia aktif sebagai aktivis muallaf membantu dan berdakwah kepada saudara-saudara baru Muslim.
Dia juga pernah menjadi artis perusahaan rekaman internasional tetapi tidak sempat menghasilkan album.
Valerie memang tidak pengalaman menyanyi namun memiliki dasar nyanyian koir sejak sekolah.
Pemegang gelar sarjana Studi Bisnis dari UiTM ini mengakui mulai-
nya mulai-malu dan tidak yakin.
Namun pengalamannya yang luar biasa dalam 'public speaking' digunakan sebaik-baiknya dengan bergabung Safiya untuk memantapkan akidah diri di samping berdakwah ke masyarakat.
Safiya dari bahasa Arab yang berarti sahabat sejati, setia dan tulus ikhlas menjadi pilihan mereka sedangkan konsep musik yang dipilih adalah pop ketuhanan dan kemanusiaan universal.
Nama ini baru digunakan sejak tiga bulan lalu.
Mereka kini sudah merekam lima lagu yaitu Cinta Muallaf, Kembara Kabilah Akhir Zaman, Jalan Cahaya, Paksi dan Dari Ruang Lain.
"Semua lagu dan lirik ciptaan HjRozman dan susunan musik dan terbitan dibuat oleh Othman Masri atau Man senoi dan direkam di studio Loonaq menggunakan metode rekaman musik elektronik.
"Konsep album kami pop dengan elemen fusion, orkestra elektronik dan kontemporer 'world music'.
"Sedangkan liriknya pula menyentuh tentang puisi ketuhanan, sufi, penyerahan diri kepada Allah, memuji Rasulullah, hubungan sosial dan kemanusiaan universal masa kini serta tentang muhasabah diri dan toleransi menurut sudut pandang (perspektif) yang berbeda.
"Tujuan kami memang untuk berdakwah.
"Kami percaya medium musik sangat penting untuk menyampaikan pesan seperti dibuktikan oleh Maher Zain yang diminati oleh banyak penggemar.
"Alhamdulillah sejauh ini kami sudah diundang beraksi di berbagai program depan khalayak ramai.
"Kalau ada rezeki kami akan terus menyanyi dalam konsep ini," kata Valerie.
Mengomentari isu wanita dilarang menyanyi karena suara dianggap aurat, trio ini sepakat mau masyarakat melihatnya dari sudut positif dan tidak menjadi isu.
Apalagi niat mereka hanyalah untuk menyampaikan pesan kebaikan.
"Saya pernah lihat dengan ustaz dan temukan banyak khilaf dalam hal ini.
"Pendapat yang dikeluarkan juga berbeda-beda.
"Mungkin nyanyian yang dilarang itu yang bersifat menggoda.
"Nyanyian kami tak bermaksud begitu dan harap tak disalah tafsir," kata Nurain.
Begitulah situasi dilalui tiga wanita yaitu Leia AzZahra, Nurain T. Abdullah dan Valerie Cassera yang bernaung di bawah Group Safiya yang tampil dengan single berjudul Cinta Muallaf.
Dilahirkan dalam keluarga bukan Muslim, mereka terbuka hati memeluk Islam sebagai addin berikutnya memilih nyanyian sebagai medium dakwah untuk melahirkan kesyukuran dan memuji kebesaran Ilahi.
Bercerita tentang latar belakang mereka, Leia, yang berasal dari Penampang, Sabah aslinya beragama Kristen dan nama sebenarnya Farradina Justin.
Anak sulung dua beradik keturunan Kadazan ini memilih menggunakan nama Leia AzZahra Justin Abdullah setelah memeluk Islam pada Oktober 2007.
Nurain, berasal dari Keningau, Sabah keturunan kadazandusun asalnya juga beragama Kristen dengan nama Naddy Tinungul.
Anak kedua dari 10 beradik ini memilih menggunakan nama Nurain Tinungul Abdullah ketika memeluk Islam pada tahun 2000.
Dia yang turut aktif dalam Perkim, gembira ketika berhasil membawa semua anggota keluarganya memeluk Islam.
Sedangkan anggota paling muda, Valerie, pula berasal dari Kuching, Sarawak.
Dia yang keturunan Bidayuh Kristen dengan nama serupa, baru memeluk Islam pada November 2010.
Anak sulung dua saudara ini mempertahankan nama aslinya karena mau menjaga sensitivitas orangtua yang memberikan nama ini.
Apalagi maksud namanya positif, menggambarkan dia seorang yang kuat.
Leia mengatakan, mereka masing-masing aktif dalam seni sebelum bersama Safiya.
Dia mulai terlibat dalam seni dakwah sejak 2008 dan pernah bergerak bersama Rabbani dan Hijjaz.
Leia pernah menyanyi solo dan memproduksi single berjudul Mencari Yang Hilang melalui album Kompilasi Pop Nasyid terbitan Nova Music.
"Setelah itu barulah saya bergabung Studio Muallaf yang ada sitkom musikal di TV AlHijrah.
"Ketika Studio Muallaf memperlambat aktivitas, saya ingin tubuhkan kelompok wanita.
"Apalagi saya dapat nasihat teman dalam bidang dakwah yang kata tak elok saya bercampur dengan pria.
"Seorang rekan kenalkan saya dengan Loonaq Records.
"Rekomendasi awalnya nak rekam album solo tapi akhirnya diubah ke kelompok.
"Saya duduk berdiskusi dengan komposer xifu Naser (Abdul Naser Abdurrahman) dan dia kenalkan saya dengan Nurain dan berikutnya Valerie," katanya.
Nurain juga pernah terlibat dalam program Studio Muallaf, mulai menyanyi di klub-klub sejak usia 18 tahun.
Setelah menerima hidayah Allah, dia aktif sebagai aktivis muallaf membantu dan berdakwah kepada saudara-saudara baru Muslim.
Dia juga pernah menjadi artis perusahaan rekaman internasional tetapi tidak sempat menghasilkan album.
Valerie memang tidak pengalaman menyanyi namun memiliki dasar nyanyian koir sejak sekolah.
Pemegang gelar sarjana Studi Bisnis dari UiTM ini mengakui mulai-
nya mulai-malu dan tidak yakin.
Namun pengalamannya yang luar biasa dalam 'public speaking' digunakan sebaik-baiknya dengan bergabung Safiya untuk memantapkan akidah diri di samping berdakwah ke masyarakat.
Safiya dari bahasa Arab yang berarti sahabat sejati, setia dan tulus ikhlas menjadi pilihan mereka sedangkan konsep musik yang dipilih adalah pop ketuhanan dan kemanusiaan universal.
Nama ini baru digunakan sejak tiga bulan lalu.
Mereka kini sudah merekam lima lagu yaitu Cinta Muallaf, Kembara Kabilah Akhir Zaman, Jalan Cahaya, Paksi dan Dari Ruang Lain.
"Semua lagu dan lirik ciptaan HjRozman dan susunan musik dan terbitan dibuat oleh Othman Masri atau Man senoi dan direkam di studio Loonaq menggunakan metode rekaman musik elektronik.
"Konsep album kami pop dengan elemen fusion, orkestra elektronik dan kontemporer 'world music'.
"Sedangkan liriknya pula menyentuh tentang puisi ketuhanan, sufi, penyerahan diri kepada Allah, memuji Rasulullah, hubungan sosial dan kemanusiaan universal masa kini serta tentang muhasabah diri dan toleransi menurut sudut pandang (perspektif) yang berbeda.
"Tujuan kami memang untuk berdakwah.
"Kami percaya medium musik sangat penting untuk menyampaikan pesan seperti dibuktikan oleh Maher Zain yang diminati oleh banyak penggemar.
"Alhamdulillah sejauh ini kami sudah diundang beraksi di berbagai program depan khalayak ramai.
"Kalau ada rezeki kami akan terus menyanyi dalam konsep ini," kata Valerie.
Mengomentari isu wanita dilarang menyanyi karena suara dianggap aurat, trio ini sepakat mau masyarakat melihatnya dari sudut positif dan tidak menjadi isu.
Apalagi niat mereka hanyalah untuk menyampaikan pesan kebaikan.
"Saya pernah lihat dengan ustaz dan temukan banyak khilaf dalam hal ini.
"Pendapat yang dikeluarkan juga berbeda-beda.
"Mungkin nyanyian yang dilarang itu yang bersifat menggoda.
"Nyanyian kami tak bermaksud begitu dan harap tak disalah tafsir," kata Nurain.
Muallaf menjadi Munsyid (Safiya Nasyid)
Source : Studio Kini
Source : Studio Kini
0 Response to "Muallaf Bernasyid (Safiya Group)"
Post a Comment